Mei 30, 2008

Beruntunglah Kita yang Masih Bisa Sholat


Beruntunglah kita yang masih bisa sholat. Ini bukanlah kalimat retoris, bukan pula kalimat normatif. Tapi ini adalah fakta yang harus kita syukuri. Betapa tidak, kita hidup di negara muslim terbesar di dunia. Di sini nyaris tidak pernah ada intimidasi dan larangan buat kaum muslim menjalankan ibadahnya. Sederet masjid berdiri gagah di seantero negeri ini, mulai dari mushola di desa-desa terpencil hingga masjid raya di kota-kota besar. Setiap masjid memiliki program buat jamaahnya. Hingga tidak heran bila umat Islam di republik ini hidup dalam suasana kondusif dan nyaman dalam menjalankan ibadahnya.

Tapi bagaimana dengan masyarakat muslim di negara lain? Tidak seberuntung kita. Lihatlah di Inggris. Untuk sholat tarawih pun saudar-saudara kita di sana dimata-matai oleh aparat Scotland Yard. Bahkan tahanan muslim di penjara Inggris, selain dilarang sholat juga diperlakukan sewenang-wenang. Lihatlah juga ke Moskow. Selama berpuluh-puluh tahun komunitas Muslim di ibukota Rusia ini tidak bisa secara rutin sholat di masjid, meski di sana ada lima masjid. Di zaman Stalin, menyimpan buku-buku agama berbahasa Arab di rumah bisa mendapat hukuman.

Di Yunani, terutama kota Athena, warga muslim di sana menggunakan gudang-gudang, ruang bawah tanah dan ruang tanpa jendela sebagai tempat sholat bagi sekitar 200 ribu muslim. Pemerintah Yunani memang melarang pendirian masjid sejak tahun 1800an. Sementara di Mauritius, Mahkamah Agung melarang masjid menggunakan pengeras suara ketika adzan.

Belum lagi bila kita melongok ke Amerika, India, Thailand, atau negara-negara di mana kaum muslim adalah minoritas. Bagaimana kehidupan mereka?

Ini adalah tulisan singkat tentang rasa syukur, bahwa kita masih bisa sholat di negeri ini. Tentang rasa persaudaraan kita, bahwa masih banyak saudara kita di luar sana yang belum merasakan kenyamanan dalam beribadah. Tentang diri kita sendiri yang terkadang tidak mampu memanfaatkan karunia Allah berupa negeri bernama Indonesia ini.

Muhammad Zulkifli

Tidak ada komentar: