Desember 02, 2009

Rezeki Tidak Kemana-Mana


Rezeki memang rahasia Allah. Tapi semoga apa yang saya alami ini bisa menambah ibroh bagi pembaca semua.

Ketika kami selesai melakukan wukuf di Arafah, malamnya kami santai-santai di dalam tenda sambil nunggu bus jemputan yang akan mengangkut ke Muzdalifah. Sambil menunggu, saya tidur-tiduran karena memang tidak ada aktivitas yang berarti. Di dalam tenda tidak ada lampu/petromax sehingga kami tidak bisa tilawah atau membaca buku. Sementara jamaah lain ada yang memilih ngobrol satu sama lain.

Tidak lama kemudian datang seorang Arab (seingat saya dia bukan petugas haji) membawa gerobak berisi berkotak-kotak makanan ringan/cemilan. Spontan semuanya pada menghampiri orang tersebut dan berebut mengambilnya, termasuk saya. Namun “malang” bagi saya, kotak tersebut keburu habis. Padahal dilihat dari kemasannya yang besar serta ekslusif, saya menerka kalau makanan ringan yang diberikan secara gratis tersebut pasti mahal dan enak. Tapi saya berpikir mungkin ini bukan rezeki saya. Apalagi selain kami, jamaah lain di tenda-tenda tetangga juga pada berebutan. Otomatis kecil kemungkinan bagi saya untuk mendapatkannya.

Saya memilih rebahan lagi dipinggir tenda sambil menatap langit Arafah. Tidak lama saya rebahan, tiba-tiba datang orang Arab lainnya membawa gerobak baru yang berisi penuh dengan berkotak-kotak makanan ringan tadi, berhenti dan menjatuhkannya persis di samping saya! Saya kaget! Di saat orang lain berebutan, saya dengan mudahnya mendapatkannya dan bukan hanya satu, tapi berkotak-kotak! Segera saya ambil 3 kotak, 1 untuk saya dan 2 lagi untuk orang tua. Jamaah lainnya ikut mengambil di samping saya.

Baru-baru ini saya membaca sebuah artikel bagus dari Ustad Yusuf Mansur. Kata beliau, kalau dunia mau datang kepada kita, sikap kita adalah pura-pura tidak mau menerimanya. Kalau sikap kita mengejar-ngejar dunia, maka dunia akan lari dari kita. Erbe Sentanu, pelopor Quantum Ikhlas juga menyebutkan, kalau kita mengikhlaskan keinginan kita, insya Allah keinginan tersebut akan cepat tercapai ketimbang kita ngotot mengejar keinginan tersebut. Wallahu’alam.

Muhammad Zulkifli