Oktober 05, 2009

Maafkan saja!


Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan ana-kanakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS.64:14)


Seorang pemuda yang baru menjadi sarjana mendapat modal dari orang tuanya untuk memulai bisnis apapun yang ia sukai. Karena niat anak muda ini kalau lulus kuliah adalah berbisnis dan tidak mencari kerja, maka ia pun mulai berinvestasi pada orang lain dengan modalnya. Ia menanam uangnya pada usaha jual beli handphone bekas pada temannya dan usaha pembuatan roti yang dikelola oleh sepasang suami-istri di Bandung. Selain itu, dengan sisa uangnya ia pun berinvestasi pada usaha sembako yang dijalankan sebuah UKM. Dan apa yang terjadi selama beberapa bulan kemudian adalah mimpi buruk bagi pemuda yang malang ini. Semua orang yang ia percayai ternyata penipu! Uang investasinya di bisnis handphone bekas dilarikan sampai ke Jawa Tengah, sedangkan suami istri pengusaha roti itu pun kabur dari rumah kontrakannya. Sementara UKM penjual sembako mengalami crash dan kesulitan membayar hutang piutangnya. Total kerugian mencapai kurang lebih 10 juta rupiah (jumlah yang besar bagi pebisnis awam seperti dirinya). Ia benar-benar dendam kepada orang-orang yang sudah menipunya itu. Meski temannya yang menjalankan bisnis handphone itu mengembalikan sebagian modalnya (tentu setelah didesak dan diancam), tetap saja ia kehilangan 6 juta dari dua usaha lainnya. Tidur pun jadi tidak nyenyak. Keluarganya yang tadinya hidup berkecukupan, kini mulai serba kekurangan. Harapannya untuk tidak mencari kerja setelah lulus kuliah pun pudar. Akhirnya ia terpaksa mencari kerja untuk membantu menghidupi keluarganya. Kemarahan pada para penipu itu membuat pemuda ini lupa, bahwa rejeki itu Allah Yang Mengatur. Sekalipun seluruh makhluk berusaha menghalangi rezeki yang hendak Allah berikan pada hambaNya, karuniaNya tetap akan sampai. Inilah yang mungkin menyadari pemuda tersebut.

Lalu, sambil bekerja di perusahaan orang lain, ia berusaha memaafkan penipu-penipu ini dengan mendoakan kebaikan pada mereka. Ia berusaha ikhlas memaafkan kesalahan orang-orang tersebut sambil berharap agar Allah berkenan memberikan hidayah pada mereka. Dan apa yang terjadi? Kurang lebih 1 tahun setelah kejadian itu, keluarganya mendapat rezeki sebesar 107 juta rupiah dari hasil penjualan rumah warisan eyangnya! Padahal sebelumnya, rumah itu sulit sekali dijual karena dikuasai oleh pihak lain. Inilah salah satu bukti bahwa kalau kita mau memaafkan kesalahan orang lain, maka Allah pun akan membukakan pintu rezeki buat kita.

Selain bisa menjadi alat penggugur dosa, sifat pemaaf juga sangat baik terhadap kesehatan fisik. Berikut kutipan dari situs http://hidayatullah.com/rrharunyahya/ramadan_2.html yang menunjukkan
bagaimana sifat pemaaf berpengaruh terhadap jasmani manusia.

Menurut penelitian terakhir, para ilmuwan Amerika membuktikan bahwa mereka yang mampu memaafkan adalah lebih sehat baik jiwa maupun raga. Orang-orang yang diteliti menyatakan bahwa penderitaan mereka berkurang setelah memaafkan orang yang menyakiti mereka. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang belajar memaafkan merasa lebih baik, tidak hanya secara batiniyah namun juga jasmaniyah. Sebagai contoh, telah dibuktikan bahwa berdasarkan penelitian, gejala-gejala pada kejiwaan dan tubuh seperti sakit punggung akibat stress [tekanan jiwa], susah tidur dan sakit perut sangatlah berkurang pada orang-orang ini.


Adi W Gunawan, salah seorang ahli hipnotherapy di Indonesia bercerita dalam situsnya www.adiwgunawan.com bahwa ia mempunyai seorang teman yang seolah-olah segala keinginannya begitu mudah tercapai bahkan tanpa harus berdoa mati-matian. Di satu sisi ia pun melihat bahwa banyak orang yang sudah berdoa demikian rutin namun cita-citanya tidak mudah tercapai. Apa yang membuatnya berbeda dalam hal ini? Ternyata temannya ini sudah 10 tahun tidak pernah marah. Dia telah memaafkan orang lain dan berusaha terus memaafkan siapa pun yang telah menyakitinya. Inilah yang menjadi kunci sederhana bila ingin doa kita dikabulkan.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa memaafkan orang lain adalah sehat dan bikin kaya! Wallahu'alam.

Muhammad Zulkifli

Tidak ada komentar: