Juni 07, 2009

Untung Kita Dapat Hidayah...


…..tetapi Allah –lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki (QS.Al-Baqarah: 272)
Seorang teman yang hobi minum bir menceritakan kisah ini pada saya. Suatu hari, tepatnya pada malam tahun baru, seperti biasa dia merayakannya dengan pesta minuman keras bersama rekan-rekannya sesama kru sebuah stasiun televisi swasta. Teman saya ini memang peminum berat, meski jarang mabuk. Ketika ada acara kantor, dimana stasiun TV tempatnya bekerja diundang untuk meliput, ia selalu berusaha mencari kafe yang menjual minuman keras. Dan itu menjadi kebiasannya sejak dulu.
Ketika ia akan menikmati malam tahun baru 2008, baru saja ia membuka tutup botol vodka miliknya, tiba-tiba ada SMS masuk dari istrinya. Isinya: Ayah, cepat pulang, anak kita sakit. Teman saya ini pun tidak jadi menikmati vodkanya. Segera ia ke rumah sakit untuk melihat kondisi anaknya. Setiba disana, tiba-tiba muncul penyesalan dari hatinya. Kenapa ia bersenang-senang di saat anaknya menderita? Hatinya terenyuh. Sejak saat itu ia berjanji untuk tidak minum minuman keras lagi. Dan ibadahnya kini semakin rutin dan rajin.
Sesederhana itukah seseorang berubah? Iya, mungkin saja! Dan sejak peristiwa itu, tak sekalipun teman saya ini meninggalkan sholat wajib. Padahal dalam 2 tahun terakhir sejak saya bekerjasama dengannya, tidak pernah sekalipun saya melihatnya sholat. Sekarang malah dia yang mengajak teman-temannya untuk sholat. Subhanallah..
Hidayah memang rahasia Allah SWT. Begitu banyak orang yang berteman, bahkan bersahabat dengan orang sholeh, tapi dia tidak ikutan sholeh. Sebaliknya, ada yang berteman dengan pemabuk, malah dapat hidayah. Bersekolah di perguruan tinggi Amerika, gudangnya hedonis, malah keislamannya makin mantap. Bahkan ada juga yang sudah muslim sejak lahir tapi sering mempraktekan perbuatan syirik.
Di Pelabuhan Ratu misalnya, ada upacara tahunan yang bernama Pesta Nelayan. Upacara ini berupa pelepasan sesajen kepala kerbau dan nasi tumpeng yang dipersembahkan kepada Nyi Riri Kidul. Uniknya, pelepasan sesajen ini dilakukan oleh seorang wanita yang didandani dengan kebaya warna hijau, karena Nyi Roro Kidul suka warna itu. Untuk mendapatkan yang cantik biasanya panitia pesta menggelar kontes kecantikan setingkat SMU.
Di Surakarta, Solo, warga rela datang jauh-jauh dan berebut air kencing dan kotoran “Si Bule”. Siapa itu “Si Bule”? Yaitu kerbau bule keturunan kerbau Kyai Slamet yang dianggap punya “keberkahan”. Selain itu, di Wonogiri ada acara jamasan, atau pencucian benda-benda pusaka milik Kasunanan di waduk Gajah Mungkur. Anehnya, air sisa cucian itu diperebutkan banyak orang karena dipercaya mengandung banyak khasiat.
Budaya-budaya di atas dilakukan mayoritas oleh umat Islam yang keimanannya dipertanyakan. Tapi memang hidayah adalah urusan Allah. Karena itulah dalam surah Al-Baqarah di atas Allah SWT sudah mengatakan bahwa hidayah adalah hak preogatifNya. Banyak memang yang rajin ke masjid, tapi yang mabuk juga banyak. Banyak memang laki-laki yang setia pada istrinya, tapi laki-laki yang berselingkuh dan berzina pun tidak sedikit. Banyak memang yang tidak suka mengambil harta orang lain, tapi yang korupsi pun juga banyak.Dunia ini penuh dengan orang-orang yang baik, sebagaimana dunia ini juga penuh dengan orang-orang yang tidak baik.
Karena itulah judul tulisan ini mengajak kita untuk bersyukur. Ya, kita adalah salah satu yang mendapat hidayah Allah untuk selalu menghindari dosa dan perbuatan buruk, serta selalu termotivasi untuk berbuat kebaikan. Sholat kita tidak bermasalah, secara akidah kita tidak terjerumus dalam syirik, tauhid kita murni, maka patutlah kita mengatakan: Untung saya dapat hidayah. Karena itu berarti Allah SWT menganggap kita memang pantas mendapat hidayahNya. Wallahu’alam.

Muhammad Zulkifli 

Tidak ada komentar: