April 23, 2008

Orang-Orang Munafik versi Al-Qur’an (1)


Tidak ada satu pun manusia, khususnya kaum muslim yang mau disebut munafik oleh orang lain. Apalagi ciri-ciri munafik itu dianggap tidak melekat pada dirinya. Sebagaimana yang kita ketahui dari hadist Rasulullah saw, bahwa orang munafik itu memiliki ciri yaitu bila berbicara selalu berdusta, bila diberi amanah selalu mengkhianati, dan bila berjanji tidak pernah ditepati. Ketiga ciri ini apabila tidak ditemukan pada diri kita terkadang sudah membuat hati menjadi bangga dan menganggap diri adalah orang yang bersih dari bibit-bibit kemunafikan. Namun benarkah demikian? Sayangnya tidak.
Sebagai seorang muslim, pedoman kita tentu saja tidak hanya hadist Rasulullah saw saja, namun juga Al-Qur’an sebagai sumber utamanya. Lalu bagaimana ciri-ciri orang munafik menurut Al-Qur’an?

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk salat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. (Q.4:142)

Ternyata malas ketika mengerjakan sholat saja sudah terkategori munafik menurut Al-Qur’an! Sholat hanya sekedar mencari penilaian dihadapan manusia. Di hadapan calon mertua, calon istri, atasan, murid, bawahan, atau siapa pun yang kita harapkan agar mereka mencap kita sebagai orang alim, kita mau berdiri untuk mengerjakan sholat. Kalau tidak ada mereka? Wallahu’alam.

Selain mendeteksi kemalasan dalam sholat, perhatikan juga, dalam sehari berapa kali kita menyebut nama Allah? Tidak harus mengucapkan kata : Allah 1000 kali. Namun bisa berbentuk pujian, doa, basmalah atau apapun yang melibatkan Allah. Jika jarang, berarti kita termasuk orang munafik. Atau jangan-jangan malah tidak pernah?

Bila dua penyakit di atas ada dalam diri kita, berarti hati kita punya potensi nifak alias munafik. Dan orang munafik tempatnya adalah jahannam! Naudzubillah! Semoga kita dilindungi Allah dari sifat munafik jenis ini.. Amin Ya Rabbal’alamin..

Muhammad Zulkifli